
Terracotta Army atau Pasukan Terakota adalah salah satu penemuan arkeologi terbesar di abad ke-20. Terletak di Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, pasukan ini terdiri dari ribuan patung prajurit, kuda, dan kereta perang yang dibuat untuk menjaga makam Kaisar Qin Shi Huang, kaisar pertama yang menyatukan Tiongkok. Dibuat lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Terracotta Army tidak hanya mengesankan dari segi jumlah dan detailnya, tetapi juga menawarkan wawasan unik tentang sejarah, militer, dan seni dari era Dinasti Qin.
Sejarah Penemuan Terracotta Army
Penemuan Tak Sengaja oleh Petani
Terracotta Army ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1974 oleh sekelompok petani lokal yang sedang menggali sumur di dekat kota Xi’an. Saat menggali, mereka menemukan fragmen patung tanah liat yang kemudian menarik perhatian arkeolog. Setelah penggalian lebih lanjut, terungkaplah kompleks pemakaman bawah tanah yang luas, berisi ribuan patung prajurit dan kuda dalam formasi militer.
Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan pembangunan makamnya segera setelah ia naik tahta pada usia 13 tahun, dan pembangunan ini berlangsung selama hampir empat dekade. Pasukan terakota dibuat sebagai bagian dari makam megahnya, dengan tujuan untuk melindungi sang kaisar di alam baka.
Simbol Kekuasaan Kaisar Qin Shi Huang
Kaisar Qin Shi Huang terkenal karena perannya dalam menyatukan negara-negara bagian yang terpecah-pecah menjadi satu kekaisaran Tiongkok pada abad ke-3 SM. Ia juga dikenal sebagai pemimpin ambisius yang membangun proyek-proyek besar seperti Tembok Besar China dan sistem jalan nasional. Keputusan untuk membuat pasukan terakota mencerminkan keyakinannya akan kehidupan setelah mati dan perlunya perlindungan kekaisaran bahkan setelah wafat.
Detail Mengagumkan dari Patung-Patung Terakota
Ribuan Patung dengan Ekspresi Unik
Salah satu hal paling menakjubkan dari Terracotta Army adalah betapa detail dan beragamnya setiap patung. Diperkirakan ada lebih dari 8.000 prajurit, 600 kuda, dan 130 kereta yang telah ditemukan, dan semuanya memiliki ekspresi wajah, gaya rambut, serta postur yang berbeda. Ini menunjukkan betapa tingginya keterampilan para pengrajin Dinasti Qin.
Patung-patung tersebut dibuat dalam skala hampir seukuran manusia sebenarnya, dengan tinggi rata-rata sekitar 180 cm. Masing-masing prajurit mewakili unit militer yang berbeda seperti infanteri, kavaleri, pemanah, dan perwira tinggi.
Warna Asli yang Memudar
Awalnya, patung-patung ini dicat dengan warna-warna cerah, namun seiring berjalannya waktu dan paparan udara, warna-warni tersebut memudar dengan cepat setelah digali. Meski begitu, sisa-sisa pigmen warna masih bisa ditemukan di beberapa bagian patung, yang menjadi bukti betapa indahnya pasukan ini saat pertama kali dibuat.
Situs Wisata dan Warisan Dunia
Museum dan Penggalian di Xi’an
Saat ini, Terracotta Army menjadi bagian dari kompleks Museum Makam Kaisar Qin Shi Huang yang dibuka untuk umum. Museum ini memiliki beberapa ruang pameran dan situs penggalian aktif yang masih dieksplorasi hingga kini. Ruang utama, yang disebut Pit 1, menampilkan barisan prajurit dan kuda yang tertata dalam formasi tempur lengkap, dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana arkeolog bekerja menggali dan merestorasi patung-patung tersebut, serta mempelajari lebih dalam sejarah dan kehidupan militer Tiongkok kuno melalui berbagai pameran interaktif.
Warisan Dunia UNESCO
Pada tahun 1987, Terracotta Army diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Pengakuan ini menegaskan pentingnya situs ini dalam sejarah global, tidak hanya sebagai peninggalan Tiongkok, tetapi juga sebagai salah satu pencapaian besar dalam arsitektur, seni, dan pemakaman kuno.